Bian Lio Penulis Cilik Asal PekanbaruĀ  Terpilih Sebagai Peserta Lokakarya ''Ceritaku, Bumiku Kelak''

Jumat, 15 Juli 2022

Bian Lio

PEKANBARU (Sunting.co.id) -  Usai mengikuti audisi bagi Penulis Muda usia 8-16 tahun untuk menulis tentang perubahan iklim dan isu lingkungan hidup, nama Fabian Aurelio Mukhtar atau Bian Lio akhirnya diumumkan sebagai salah satu peserta yang lolos.

Program audisi diluncurkan pada diskusi kelompok terpumpun Alinea bersama dengan para pegiat isu lingkungan dan penulis buku anak, tepat pada Hari Bumi, 22 April 2022 lalu.

Pengumuman yang disampaikan lewat email itu tentu saja membuat Bian Lio yang baru saja diterima sebagai siswa MTsN 1 Andalan Pekanbaru itu, senang bukan main.

"Ya bangga lah, senang bisa lolos, apalagi ini temanya soal lingkungan, saya suka," ujarnya singkat, Jumat (15/7/2022).

Baginya, ini tentu saja jadi pengalaman yang berharga, apalagi nanti dia akan mengikuti lokakarya bersama sejumlah peserta terpilih dari berbagai daerah di Indonesia. Penulis Buku Cerpen Anak Ruang Rahasia Nenek ini sangat antusias untuk mengikuti Lokakarya yang digelar pada 14-17 Juli 2022 secara daring.

Bagi alumni SDN 153 Pekanbaru ini, menulis sudah menjadi bagian dari aktivitasnya, apalagi dia juga tengah merampungkan buku Cerpen keduanya yang targetnya akhir tahun ini akan dirilis.

Untuk diketahui, kegiatan ini digelar oleh Perkumpulan Penulis Indonesia ALINEA, peserta yang terpilih akan berkesempatan mengikuti lokakarya menulis daring bersama penulis-penulis profesional di genre sastra anak.

Nantinya, para peserta akan mendapatkan materi pembelajaran dari para pakar perubahan iklim dan isu lingkungan hidup yang diharapkan akan mampu menambah wawasan dan kepedulian mereka.

Yang hebatnya lagi, karya- karya peserta nantinya akan diterbitkan ke dalam buku bertema “Ceritaku, Bumiku Kelak“

Ketua ALINEA yang juga aktivis lingkungan, Mardiyah Chamim menjelaskan kalau para penulis di Alinea ingin menyambut tantangan zaman yang makin krusial ini dengan membuat buku perubahan iklim.

Dari hasil diskusi, muncul ide bagaimana kalau anak-anak yang menjadi penceritanya dengan  orang dewasa yang menemani. Pasti banyak perspektif yang segar yang datang dari para penulis muda.(rls/*)